SEMESTER 2015/2016
MATA
UJIAN PEMASARAN 1
NAMA DOSEN PENGAMPU : SYAIKO ROSYIDI,SE,MSc
Disusun
oleh:
NAMA : RULI KISWANTO
NIM :
14010099
KELAS : RSA
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Kebutuhan manusia tersebut berjenjang
dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat
kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui
tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya.
Hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pad saat memberikan
asuhan. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan
dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.
Kebutuhan yang dinyatakan memiliki tingkat paling tinggi dalam kebutuhan
manusia adalah tercapainya aktualisasi diri. Terdapat lima tingkat kebutuhan
dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan
akan aktualisasi
diri.
Maslow
menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan
penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang
rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang
tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia
dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki
gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan
Maslow.
Berdasarkan
hal tersebut maka penggilingan padi merupakan produk fungsional Psiko sosial
dalam memenuhi kebutuhan akan penghargaan terutama pengakuan diri yang menghasilkan
manusia sosial dan berstatus.
B. LATAR
BELAKANG
Tanaman padi
merupakan tanaman yang dapat menghasilkan beras, beras itu merupakan sebagai
sumber bahan utama pangan di Indonesia. Jumlah penduduk yang mencapai 220jt
jiwa membutuhkan beras sekitar 135kg per orang dalam satu tahun. Ketersediaan
beras sangat pennting untuk ketahan pangan diIndonesia. Gabah sebagai bahan
baku beras sangat mentukan dalam ketersediaan beras. Dengan menjaga mutu dan
kualitas gabah akan berpengaruh terhadap mutu dan kualitas daari beras.
Yang terjadi
dimasyarakat saat ini khususnya para petani padi, pada waktu panen tidak bisa
menjaga mutu dan kualitas gabah/padi karena ketersediaan lahan pengeringan dan
pengolahan gabah/padi yang kurang memadai. Sebab itu harga gabah pada saat
panen raya turun drastis karena kesulitan medapatkan lahan dan tempat
pemrosesan gabah. Para petani yang tidak menjual gabahnya juga kesulitan dalam
pengeringan dan pengolahan gabah, karena kurangnya lahan dan dan tempat
penyimpanan yang baik. Hal itu menyebabkan kualitas gabah menjadi buruk,
sehingga menyebabkan mutu dan kualitas beras menjadi buruk juga. Pada waktu
panen raya ditempat pengolahan dan pengeringan gabah sampai over kapasitas.
Karena, besarnya jumlah volume gabah yang dipanen oleh para petani.
Dengan
ketersediaan tempat pengeringan dan pengolahan gabah maka hasil gabah petani
akan bisa terjaga mutunya. Dan hal itu akan berdampak pada mutu dan kualitas
beras.
Berdasarkan
hal tersebut maka munculah ide usaha penggilingan gabah dan pengolah gabah di
desa kumendung Kec. Rembang Kota Kab. Rembang Jawa Tengah. Kenapa di dirikan usaha ini di desa kumendung?karena ,
kumendung dan desa sekitarnya warganya berbasis petani padi diRembang kota.
Serta jumlah tempat penggilingan dan pengolahan gabah yang masih minim,
sedangkan jumlah produksi gabah sangat melimpah.
C. IDE / GAGASAN
Penggilingan
padi, adalah salahsatu unsur dalam penanganan pasca panen yang membutuhkan
proses penanganan dan pengolahan. Kebanyakan penggilinga padi saat ini tidak
memperhatikan kedua hal tersebut (GHP dan GMP), sehingga kualitas beras rendah
tidak sesuai standar, dan tingkat kehilangan tinggi. Berdasarkan permasalahan
di atas, maka diperlukan adanya sebuah perubahan dalam metode penanganan dan
pengolahan padi menjadi beras, agar sesuai standar dan mengurangi tingkat
kehilangan yang tinggi.
Oleh karena
diperlukan sebuah perusahaan penggilingan padi yang tidak hanya memiliki
kualitas baik dalam penanganan, dan pengolahan (termask kualitas mesin
penggilingan) tetapi juga menjadi mitra petani dalam memberikan edukasi kepada
petani serta melakukan diversifiaksi produk tidak hanya penggilingan padi, tapi
juga pengigilingan (penepungan) beberapa komoditi pangan lainnya. Hal ini perlu
dilakukan agar kualitas pra penanganan yang dilakukan oleh petani meningkat,
dengan harapan nilai tambah yang didapat juga menjadi lebih baik.
penggilingan
padi ini juga perlu dilakukan karena adanya tuntutan masyarakat konsumen yang
semakin tinggi terhadap kualitas gabah/beras dan ketersediaan dana pemerintah
yang semakin kecil . dengan upaya revitalisasi penggilingan padi ini di
harapkan dapat pula meningkatkan nilai tambah dan daya saing usaha penggilingan
padi yang saat ini penulis akui bahwa kinerja penggilingan padi di wilayah kami
masih jauh tertinggal dibanding dengan kinerja penggilingan padi di kecamatan
lainnya.
Peluang
usaha dari penggilingan padi ini menguntungkan apabila dijalankan. Pada saat
memulai usaha ini tentu membutuhkan modal , terutama usaha tani. Modal inilah
yang sangat berperan penting untuk pembiayaan usaha, termasuk juga untuk
mengadakan sarana produksi. Sehingga tapa adanya modal maka hal ini tidak akan
berjalan dengan baik. Pada saat memulai usaha penggilingan padi ini, modal yang
diperlukan adalag untuk pengadaan mesin giling padi.
Pada
saat menjalankan usaha penggilingan padi ini biaya pengeluaran untuk proses
penggilingan padi ini harus diperhitungkan dengan baik agar tarif yang akan
ditetapakan untuk proses penggilingan lebih tepat. karena yang
menjadi salah satu keuntungannya adalah jasanya cukup di butuhkan banyak orang.
Dengan
menciptakan
inovasi baru
untuk membuka usaha penggilingan padi ini . misalnya dengan adanya tempat
penyimpanan padi , mesin pemecah kulit padi, mesin pemutih atau mesin penyosoh,
mesin pengayak, timbangan serta mesin jahit karung. Peluang usaha gilingan padi
menjadi beras yang mempunyai mutu dan kualitas tinggi
D. RESIKO DAN MENGATASI RESIKO
Dalam menjalankan usaha penggiligan
padi tetap saja memilik sebuah resiko. Dan ini adalah resiko resiko dalam menjalankan
usaha penggilingan padi yaitu faktor cuaca yang tidak menentu dan musim
penghujan,karena dalam usaha ini masih mengandalakan paanas matahari untuk
proses pengeringan padi. Solusinya, dalam jangka waktu pendek untuk mengurangi
resiko ini untuk proses pengeringan gabah memakai plastik dan terpal untuk
menutup pagi yang sedang proses pengeringan jika sewaktu waktu cuaca buruk. Untuk
jangka panjang , mengatasai resiko dengan membeli alat pengering gabah dengan
tenaga listrik atau sering disebut oven
padi untuk digunakan jika cuaca tidak mendukung atau hujan.
Resiko yang kedua menjalankan usaha
penggilingan padi ini adalah karena masa panen padi yang akan digiling tidak
terjadi sepanjang waktu. Dalam setahunnya hanya akan terjadi dua hingga tiga
kali masa panen, sehingga usaha ini juga bisa di kategorikan sebagai usaha
musiman.
Jadi kerugiannya akan ada masa waktu
dimana akan sedikit terdapat bahan berupa padi yang akan digiling, tentu di
masa-masa waktu tersebut akan menjadi masa krisis untuk usaha ini. mengisi
waktu di luar masa panen dengan terjun menjadi pedagang beras. Bagi yang
memiliki modal, mereka akan mempersiapkan stok dengan cara membeli padi atau
gabah dari para petani disaat masa panen tiba.
Hal ini di
lakukan agar nanti di masa ketersediaan padi mulai menipis, mereka tetap bisa
mendapatkan penghasilan dari memproses stok padi yang dimiliki, dan memasarkan
berasnya ke para tengkulak di pasar.
Atau bisa
juga dilakukan para pengusaha penggilingan, menempuh sistim kerja sama dengan
para tengkulak beras untuk menjasakan proses penggilingan padi yang
dimilikinya. Sekaligus juga menjadi perantara atau calo yang menghubungkan
tengkulak dengan para petani yang ingin menjual hasil panennya.
E. PILIHAN IDE / GAGASAN
“USAHA PENGGILINGAN,
PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN PADI GUNA MENINGKATKAN MUTU DAN KUALITAS PADI AGAR
BERNILAI EKONOMI TINGGI”
BISNIS PLAN
1.
DESKRIPSI
USAHA
1.)
Identitas perusahaan
-
Nama usaha :
UD. SUMBER ASIH
-
Bidang usaha :
penggilingan, pengolahan,dan penyimpanan padi
-
Nama pemilik :
Ruli Kiswanto
-
Lakasi usaha : jl. Desa kumendung kelurahan kumendung kec.
Rembang kota , kab. Rembang
-
Badan hukum : usaha dagang
2.)
Visi dan Misi Perusahaan
Visi : menjadikan perusahaan yang bermanfaat
bagi para petani khususnya petani Padi di Kab. Rembang.
Misi :
·
meberikan pelayanan yang optimal.
·
Menjadi mitra usaha bagi petani di Rembang
·
Menjadi tempat produksi beras terbesar dirembang
dengan mengutamakan mutu dan kualitas.
3.) Gambaran
sekilas tentang produk
Usaha ini yang bergerak di
bidang pertanian,terutama di penggilingan, pengolahann dan penyimpanan padi,
diaman saat ini kebtuhan beras sangat besar sedangkan tempat pengolahan padi
menjadi beras yang masih minim. Usaha termasuk jasa dimana melayani
penggilingan padi, pengolahan padi, dan penyimpanan padi siap giling. Usaha ini
bermitra dengan masyarakat khususnya para kelompok tani dalam mengolah hasil
panen padi.
4.) Perkembangan
sampai saat ini
Perkembangan tempat
pengolahan padi yang masih minim di Rembang mengakibatkan banyak hasil panen
petani tidak tertangani dengan baik. Hal ini memunculkan peluang yang sangat
strategis untuk membuka usaha penggilingan padi.
5.) Status
hukum dan kepemilikan
Untuk usaha ini sudah
mengajukan ijin dinas pertanian dan perindustrian.
Untuk kepemilikiannya
usaha ini adalah milik keluarga
2.
STRATEGI
PEMASARAN
1.)
Tren dan pertumbuhan industri
Tren petani di daerah ini
ketika waktu panen rayas selalu menjual hasil panennya dalam keadaan padi belum
siap giling. Dikarenakan kurangnya tempat pengolahan dan penyimpanan padi. Dan
hal ini membuat petani tidak punya pilihan lain untuk meningkatkan ekonimis
dari hasil panen. Maka dari itu hasil tani di daerah ini kebanyakan dibeli
pedagang dari luar kota. Dengan harga yang relatif rendah, dibandingkan dengan
mengolah padi untuk dijadikan padi siap giling.
2.)
Gambaran pasar
Perkembangan dunia penduduk
di Rembang yang sangat besar, terutama para pendatang membuat kebutuhan beras
semakin meningkat. Para penduduk dan pendatang ini dalam membeli beras
menginginkan kualitas dan mutu yang baik. Dan hal ini tidak bisa terpenuhi
dikarenakan beras yang berkualitas dan bermutu baik sangat kecil produksinya.
Oleh karena itu, usaha penggilingan, pengolahan dan penyimpanan padi
sangatmenjanjikan untuk memenuhi kebutuhan beras yang berkulitas dan bermutu
baik. Dalam prosesnya nanti penulis akan terus memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para konsumen sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para
konsumen.
3.)
Ukuran dan tren pasar
Masyarakat di Remabang
sangat mengutamakan mutu dan kualitas beras. Penulis sangat yakin ketika usaha
ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini
dapat dilihat dari kondisi perekonomian Rembang yang cukup baik dan selera
masyarakat untuk mendapatkan beras yang bermutu dan berkualitass baik
sangatalah besar. Bila dilihat dari trend pasar yang ada, terlihat jelas bahwa
trend pasar terhadap kebutuhan pangan sangatlah besar, dapat dilihat dari
semakin maraknya yang menjual beras.
4.)
Peluang strategis
·
Untuk di Rembang dengan hasil panen yang sangat
berlimpah sedang tempat pengolahanya kurang
·
Usaha ini beda dengan usaha yang lainya karena
ada sistem penyimpanan padi yang baik, yang telah diuji oleh pemiliknya.
·
Hasil berasnya lebih baik karena gabah yg
dihasilkan lebih baik dengan kualitas dan mutu yang baik pula.
5.)
Target pasar
Target pasar para petani
yang ada dirembang terutama di sekitar lokasi.
6.)
Karakteristik pasar
Petani dalam panen raya lebih
senang menjual padinya secara langsung berupa gabah belum siap giling karena
minimnya tempat pengolahan dan penyimpanan gabah yang baik.
3.
ANALISIS
PERSAINGAN
1.)
Pesaing
Pesaing : penggilingan dan pengolahan padi lainya
tidak menyediakan tempat penyimpanan padi bagi para petani.
Pesaing
merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Strategi mengidentifikasi
5 (lima) kekuatan persaingan yakni ancaman masuknya pendatang baru, tingkat
rivalitas diantara para pesaing yang ada, kekuatan tawar – menawar pembeli,
tekanan dari produk pengganti, serta kekuatan tawar – menawar pemasok. Kelima
kekuatan persaingan tersebut secara bersama – sama menentukan intensitas
persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar
akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut
pandang perumusan strategi.
2.)
Posisi dalam persaingan
Sebagai pendatang di dunia usaha
ini penulis mengutamakan pelayanan kualitas dan mutu dari jasa yang ditawarkan.
Tentu saja dengan harga yang relatif terjangkau bagi kalangan petani, dan hasil
pengguna jasa ini bisa meningkatkan harga dari padi para petani yang jauh lebih
tinggi dari padi yang dijual langsung.
3.)
Distribusi pangsa pasar
Dari segi Pelanggan para petani
yang memiliki lahan yang luas tapi tidak memiliki tempat pengolahan dan
penyimpanan yang memadai.
4.)
Kelebihan dibanding pesaing
·
Lebih mengutamakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan
·
Biasanya di tempat penggilingan lain hanya
menyediakan pengolahan dan penggilingan saja , tanpa adanya gudang penyimpanan.
Untuk di usaha ini penulis menyiapkan juga gudang penyimpanan bagi para petani
yang berintegrasi.
4.
RENCANA
DESAIN DAN PENGEMBANGAN
1.)
Tujuan usaha jangka panjang
Tujuan jangka panjang yaitu dalam
periode 3 tahun :
·
Bertambahnya
karyawan hingga 15-20 orang
·
Pemasaran
hingga ke luar Rembang
·
Bertambahnya
kapasitas gudang penyimpanan
·
Memiliki
alat yang modern sehingga dapat berproduksi secara optimal
·
Berkerja
sama dengan BULOG dalam memenuhi kebutuhan
gabah dan beras nasional
2.)
Strategi
·
Bermitra dengan petani
·
Bekerja sama dengan Bulog
·
Bekerja sama dengan pedagang padi di Rembang
·
Harga yang sesuai dengan fasilitas yang
diinginkan
·
Gudang penyimpanan yang aman
3.)
Sasaran sasaran dan jadwal pencapaian (milestone)
Untuk
pengenalan usaha ini memerluka waktu kurang lebih 1tahun, agar bisa dikenal
oleh para petani dan pedagang terlebih dahulu.
4.)
Evaluasi resiko
Resiko
dalam setiap usaha selalu ada, bisa dari internal maupun eksternal perusahaan.
Maka dalam setiap usaha perlu adanya evaluasi semua kinerja perusahaan dan
evaluasi resiko yang pernah dialami maupun belum dialami.
5.)
Exill plan
Terciptanya
kreativitas dan inovasi terhadap pelayanan konsumen dan produk sehingga
terciptanya konsumen yang loyal. Serta dapat memenuhi segala permintaan dan
kebutuhan konsumen untuk kemajuan usaha ini dan dapat bertahan diantara banyak
pesaing baru.
5.
RENCANA
OPERASI DAN MANAJEMEN
1.)
Fasilitas :
·
Mesin penggilingan yang berkapasitas besar
·
Tempat pengeringan yang luas
·
Gudang penyimpanan yang berkapasitas besar
2.)
Proses produksi
Proses pengolahan padi ditempat ini
dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya. Padi yang masuk ke tempat penulis
harus daftar terlebih dahulu, supaya tidak terjadi perebutan lahan pengeringan
dan penyimpanan. Padi yang sudah siap giling kami menyimpan di gudang
peyimpanan agar tidak menurun kualitasnya untuk menunggu proses giling atau
untuk disimpan.
3.)
Pengendalian persediaan
Berkerja sama
dengan penggilingan lainya dalam memenuhi permintaan tempat pengeringan jika
terjadi over kapasitas.
4.)
Pasokan dan distribusi
Untuk saat ini
suplay chain yang kami terapkan yaitu dengan mendata nama petani di Rembang.
5.)
Pengembangan produk
Menambah
kapasitas gudang penyimpanan dan pengeringan padi. Membeli alat pengeringan
padi jika terjadi hujan/oven padi.
6.)
Kontrol keuangan
Manajerial penuh
dikendalikan oleh pemilik, sedang SDM lain sebagai pekerja, hal ini untuk
mengantisipasi kebocoran anggaran karena kebutuhan keluarga. Penunjukkan
bendahara hanya sebatas mencatat jumlah produk terjual, sebagai bahan
penghitungan R/L
7.)
Tim manajemen
Rencana
Organisasi terdiri dari pemilik dan satu
pegawai yang melayani para konsumen.
8.)
konsultan
6.
ANALISIS
RENCANA KEUANGAN
no
|
Uraian
|
Total
|
1
|
Pendirian gudang dan penggilingan
|
Rp. 100.000.000
|
2
|
Membuat lahan pengolahan
|
Rp.
40.000.000
|
3
|
Pembelian alat giling
|
Rp.
70.000.000
|
4
|
Pembelian alat pendukung
|
Rp.
60.000.000
|
5
|
Sewa lahan 5th
|
Rp. 30.000.000
|
|
Rp.
300.000.000
|
Modal awal
Modal didapat dari dana
sendiri dan pinjaman bank Rp. 350.000.000,-
Jadi sisa modal
= Rp. 350.000.000 –
Rp.300.000.000\
= Rp. 50.000.000
1.)
proyeksi pendapatan
jasa penggilingan padi Rp.500/kg
jasa pengolahan padi Rp.120/kg
jasa tempat pengeringan padi
Rp.35/kg
jasa penyimpanan padi Rp.20/kg
·
penggilingan
padi
dalam satu hari penggilingan padi
rata-rata 700kg
pendapatan perhari = 700kg x Rp.500 = Rp.350.000
pendapatan perbulan = 25hari(kerja) x Rp.350.000 = Rp.8.750.000
dalam proses penggilingan pekerja
2orang
= 2orang(tenaga kerja) x
Rp.70.000
= Rp.140.000/hr
Dalam waktu 25 hari
= Rp.140.000 x 25 (hari)
= Rp.3.500.000 per bulan 2
pekerja
Alat dan operasional
= Rp.100.000/hari x 25hari(kerja)
= Rp. 2.500.000
Kas
perbulan(pendapatan kotor) = Rp.8.750.000
Pendapatan
bersih = Rp.8.750.000 (pendapatan)- Rp. 3.500.000 (TK) – Rp. 2.500.000
= Rp. 2.750.000/bulan
Jadi
laba bersih penggilingan padi Rp. 2.750.000/bulan
·
jasa
pengolahan padi
pendapatan per pengolahan 7000kg
perbulan
= 7000kg x Rp. 120 = Rp.840.000
Pendapatan perbulan = Rp. 840.000
Dalam waktu 1bulan 13x proses
= Rp.840.000 x 13 proses
= Rp. 12.000.000/bulan
Jumlah tenaga kerja 6orang
= 6 orang x Rp.70.000
= Rp.420.000/proses
Terjadi 13x proses dalam 1bln
= Rp.420.000 x 13proses
= Rp. 5.460.000
Operasional alat dan konsumsi
= Rp.100.000/proses x 13 proses
= Rp. 1.300.000
Kas per bulan = Rp.12.000.000
Pendapatan bersih dalam
pengeringan dan pengolahan padi
= Rp.12.000.000 - Rp. 5.460.000 (TK) –
Rp.1.300.000(operasional)
= Rp. 5.240.000 perbulan
·
jasa
penyimpanan padi
daya tampung gudang 100.000kg
= 100.000 kg x Rp.20
= Rp. 2.000.000/bulan
Biaya operasional
Rp.200.000/bulan
Keuntungan
= Rp. 2000.000 – Rp. 200.000
= Rp. 1.800.000/bulan
7.
MASA HIDUP
PRODUK
Masa hidup produk ini
dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
1.
Tahap pengenalan
-
Mempromosikan dengan cara membuat spanduk dan banner
-
Membuat jasa dengan harga yang relatif murah dibawah
pasarran
-
Mempromosikan kepada pedagang gabah dan kelompok tani.
2.
Tahap pertumbuhan
-
Meningkatkan kualitas dan produk ini (produk jasa)
-
Meningkatka pelayanan kualitas pelayanan, sehingga
menyebabkan pelanggan loyal.
-
Menambah produk, agar konsumen bisa memilih produk yang
berkualitas.
-
Menambah segmen pasar dan distribusi pasar yang meluas
-
Bekerja sama dengan kelompok tani disekitar perusahaan
3.
Tahap kedewasaan
-
Perusahaan menambah pelayanan yang sudah ada dengan
cara sistem antar jemput barang.
-
Menciptakan gudang penyimpanan untuk umum
-
Membuat pelayanan yang masih manual menjadi modern
-
Menjalin kerja sama dengan BULOG
4.
Tahap kemunduran
-
Membuat cabang baru
-
Meningkatkan kapasitas produksi
-
Manambah investasi agar
dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
-
Membeli gabah sendiri dari
petani dan diproses sendiri
-
Membuka pengeringan gabah
untuk umum dengan sistem pembayaran perton
-
Membuka gudang penyimpanan gabah
untuk umum
-
Mencari pasar baru