Senin, 15 Agustus 2016

SIKLUS HIDUP PRODUK PENGGILINGAN PADI

                NAMA   : RULI KISWANTO
                NIM       : 14010099
                KLS       : RSA / SMT PENDEK


MASA HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)JASA PENGGILINGAN PADI
Masa hidup produk ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
1.         Tahap pengenalan (introduction)
Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum.
-          Mempromosikan dengan cara membuat spanduk dan banner
-          Membuat jasa dengan harga yang relatif murah dibawah pasarran
-          Mempromosikan kepada pedagang gabah dan kelompok tani.
-          Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
-          Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
2.         Tahap pertumbuhan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen
-          Meningkatkan kualitas dari produk ini (produk jasa)
-          Meningkatkan pelayanan kualitas pelayanan, sehingga menyebabkan pelanggan loyal.
-          Menambah produk, agar konsumen bisa memilih produk yang berkualitas.
-          Menambah segmen pasar dan distribusi pasar yang meluas
-          Bekerja sama dengan kelompok tani disekitar perusahaan
-          Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
-          Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan mereknya.
3.         Tahap kedewasaan
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
-          Perusahaan menambah pelayanan yang sudah ada dengan cara sistem antar jemput barang.
-          Menciptakan gudang penyimpanan untuk umum
-          Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
-          Menerapkan harga yang lebih bersaing
-          Menarik pengguna-pengguna baru
-          Memasuki Segmen pasar yang baru
-          Membuat pelayanan yang masih manual menjadi modern
-          Menjalin kerja sama dengan BULOG

4.         Tahap kemunduran
Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market)
-          Membuat cabang baru
-          Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
-          Mempersempit saluran distribusi
-          Meningkatkan kapasitas produksi
-          Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
-          Membeli gabah sendiri dari petani dan diproses sendiri
-          Membuka pengeringan gabah untuk umum dengan sistem pembayaran perton
-          Membuka gudang penyimpanan gabah untuk umum
-          Mencari pasar baru

Strategi Ekstensi (Perpanjangan)
Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen agar memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai berikut :
  • Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha mengingatkan pengguna lama.
  • Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
  • Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini (contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
  • Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
  • Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang lebih cerah dan segar.

umkm jasa penggilingan padi


 SEMESTER 2015/2016

MATA UJIAN PEMASARAN 1


NAMA DOSEN PENGAMPU        : SYAIKO ROSYIDI,SE,MSc








                                                 Disusun oleh:
NAMA                : RULI KISWANTO
NIM                    : 14010099
KELAS              : RSA







PENDAHULUAN
A.    JUDUL
Kebutuhan manusia tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya.
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pad saat memberikan asuhan. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Kebutuhan yang dinyatakan memiliki tingkat paling tinggi dalam kebutuhan manusia adalah tercapainya aktualisasi diri. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
Berdasarkan hal tersebut maka penggilingan padi merupakan produk fungsional Psiko sosial dalam memenuhi kebutuhan akan penghargaan terutama pengakuan diri yang menghasilkan manusia sosial dan berstatus.
B.     LATAR BELAKANG
Tanaman padi merupakan tanaman yang dapat menghasilkan beras, beras itu merupakan sebagai sumber bahan utama pangan di Indonesia. Jumlah penduduk yang mencapai 220jt jiwa membutuhkan beras sekitar 135kg per orang dalam satu tahun. Ketersediaan beras sangat pennting untuk ketahan pangan diIndonesia. Gabah sebagai bahan baku beras sangat mentukan dalam ketersediaan beras. Dengan menjaga mutu dan kualitas gabah akan berpengaruh terhadap mutu dan kualitas daari beras.
Yang terjadi dimasyarakat saat ini khususnya para petani padi, pada waktu panen tidak bisa menjaga mutu dan kualitas gabah/padi karena ketersediaan lahan pengeringan dan pengolahan gabah/padi yang kurang memadai. Sebab itu harga gabah pada saat panen raya turun drastis karena kesulitan medapatkan lahan dan tempat pemrosesan gabah. Para petani yang tidak menjual gabahnya juga kesulitan dalam pengeringan dan pengolahan gabah, karena kurangnya lahan dan dan tempat penyimpanan yang baik. Hal itu menyebabkan kualitas gabah menjadi buruk, sehingga menyebabkan mutu dan kualitas beras menjadi buruk juga. Pada waktu panen raya ditempat pengolahan dan pengeringan gabah sampai over kapasitas. Karena, besarnya jumlah volume gabah yang dipanen oleh para petani.
Dengan ketersediaan tempat pengeringan dan pengolahan gabah maka hasil gabah petani akan bisa terjaga mutunya. Dan hal itu akan berdampak pada mutu dan kualitas beras.
Berdasarkan hal tersebut maka munculah ide usaha penggilingan gabah dan pengolah gabah di desa kumendung Kec. Rembang Kota Kab. Rembang Jawa Tengah. Kenapa di dirikan usaha ini di desa kumendung?karena , kumendung dan desa sekitarnya warganya berbasis petani padi diRembang kota. Serta jumlah tempat penggilingan dan pengolahan gabah yang masih minim, sedangkan jumlah produksi gabah sangat melimpah.
C.     IDE / GAGASAN
Penggilingan padi, adalah salahsatu unsur dalam penanganan pasca panen yang membutuhkan proses penanganan dan pengolahan. Kebanyakan penggilinga padi saat ini tidak memperhatikan kedua hal tersebut (GHP dan GMP), sehingga kualitas beras rendah tidak sesuai standar, dan tingkat kehilangan tinggi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya sebuah perubahan dalam metode penanganan dan pengolahan padi menjadi beras, agar sesuai standar dan mengurangi tingkat kehilangan yang tinggi.
Oleh karena diperlukan sebuah perusahaan penggilingan padi yang tidak hanya memiliki kualitas baik dalam penanganan, dan pengolahan (termask kualitas mesin penggilingan) tetapi juga menjadi mitra petani dalam memberikan edukasi kepada petani serta melakukan diversifiaksi produk tidak hanya penggilingan padi, tapi juga pengigilingan (penepungan) beberapa komoditi pangan lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar kualitas pra penanganan yang dilakukan oleh petani meningkat, dengan harapan nilai tambah yang didapat juga menjadi lebih baik.
penggilingan padi ini juga perlu dilakukan karena adanya tuntutan masyarakat konsumen yang semakin tinggi terhadap kualitas gabah/beras dan ketersediaan dana pemerintah yang semakin kecil . dengan upaya revitalisasi penggilingan padi ini di harapkan dapat pula meningkatkan nilai tambah dan daya saing usaha penggilingan padi yang saat ini penulis akui bahwa kinerja penggilingan padi di wilayah kami masih jauh tertinggal dibanding dengan kinerja penggilingan padi di kecamatan lainnya.
Peluang usaha dari penggilingan padi ini menguntungkan apabila dijalankan. Pada saat memulai usaha ini tentu membutuhkan modal , terutama usaha tani. Modal inilah yang sangat berperan penting untuk pembiayaan usaha, termasuk juga untuk mengadakan sarana produksi. Sehingga tapa adanya modal maka hal ini tidak akan berjalan dengan baik. Pada saat memulai usaha penggilingan padi ini, modal yang diperlukan adalag untuk pengadaan mesin giling padi.
Pada saat menjalankan usaha penggilingan padi ini biaya pengeluaran untuk proses penggilingan padi ini harus diperhitungkan dengan baik agar tarif yang akan ditetapakan untuk proses penggilingan lebih tepat. karena yang menjadi salah satu keuntungannya adalah jasanya cukup di butuhkan banyak orang.
Dengan menciptakan inovasi baru untuk membuka usaha penggilingan padi ini . misalnya dengan adanya tempat penyimpanan padi , mesin pemecah kulit padi, mesin pemutih atau mesin penyosoh, mesin pengayak, timbangan serta mesin jahit karung. Peluang usaha gilingan padi menjadi beras yang mempunyai mutu dan kualitas tinggi







D.    RESIKO DAN MENGATASI RESIKO
Dalam menjalankan usaha penggiligan padi tetap saja memilik sebuah resiko. Dan ini adalah resiko resiko dalam menjalankan usaha penggilingan padi yaitu faktor cuaca yang tidak menentu dan musim penghujan,karena dalam usaha ini masih mengandalakan paanas matahari untuk proses pengeringan padi. Solusinya, dalam jangka waktu pendek untuk mengurangi resiko ini untuk proses pengeringan gabah memakai plastik dan terpal untuk menutup pagi yang sedang proses pengeringan jika sewaktu waktu cuaca buruk. Untuk jangka panjang , mengatasai resiko dengan membeli alat pengering gabah dengan tenaga listrik  atau sering disebut oven padi untuk digunakan jika cuaca tidak mendukung atau hujan.
Resiko yang kedua menjalankan usaha penggilingan padi ini adalah karena masa panen padi yang akan digiling tidak terjadi sepanjang waktu. Dalam setahunnya hanya akan terjadi dua hingga tiga kali masa panen, sehingga usaha ini juga bisa di kategorikan sebagai usaha musiman.
Jadi kerugiannya akan ada masa waktu dimana akan sedikit terdapat bahan berupa padi yang akan digiling, tentu di masa-masa waktu tersebut akan menjadi masa krisis untuk usaha ini. mengisi waktu di luar masa panen dengan terjun menjadi pedagang beras. Bagi yang memiliki modal, mereka akan mempersiapkan stok dengan cara membeli padi atau gabah dari para petani disaat masa panen tiba.
Hal ini di lakukan agar nanti di masa ketersediaan padi mulai menipis, mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan dari memproses stok padi yang dimiliki, dan memasarkan berasnya ke para tengkulak di pasar.
Atau bisa juga dilakukan para pengusaha penggilingan, menempuh sistim kerja sama dengan para tengkulak beras untuk menjasakan proses penggilingan padi yang dimilikinya. Sekaligus juga menjadi perantara atau calo yang menghubungkan tengkulak dengan para petani yang ingin menjual hasil panennya.
E.     PILIHAN IDE / GAGASAN
“USAHA PENGGILINGAN, PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN PADI GUNA MENINGKATKAN MUTU DAN KUALITAS PADI AGAR BERNILAI EKONOMI TINGGI”









BISNIS PLAN
1.      DESKRIPSI USAHA
1.)    Identitas perusahaan
-          Nama usaha     : UD. SUMBER ASIH
-          Bidang usaha : penggilingan, pengolahan,dan penyimpanan padi
-          Nama pemilik  : Ruli Kiswanto
-          Lakasi usaha    :  jl. Desa kumendung kelurahan kumendung kec. Rembang kota ,  kab. Rembang
-          Badan hukum  :  usaha dagang
2.)    Visi dan Misi Perusahaan
Visi            : menjadikan perusahaan yang bermanfaat bagi para petani khususnya petani Padi di Kab. Rembang.
Misi           :
·         meberikan pelayanan yang optimal.
·         Menjadi mitra usaha bagi petani di Rembang
·         Menjadi tempat produksi beras terbesar dirembang dengan mengutamakan mutu dan kualitas.
3.)    Gambaran sekilas tentang produk
Usaha ini yang bergerak di bidang pertanian,terutama di penggilingan, pengolahann dan penyimpanan padi, diaman saat ini kebtuhan beras sangat besar sedangkan tempat pengolahan padi menjadi beras yang masih minim. Usaha termasuk jasa dimana melayani penggilingan padi, pengolahan padi, dan penyimpanan padi siap giling. Usaha ini bermitra dengan masyarakat khususnya para kelompok tani dalam mengolah hasil panen padi.
4.)    Perkembangan sampai saat ini
Perkembangan tempat pengolahan padi yang masih minim di Rembang mengakibatkan banyak hasil panen petani tidak tertangani dengan baik. Hal ini memunculkan peluang yang sangat strategis untuk membuka usaha penggilingan padi.
5.)    Status hukum dan kepemilikan
Untuk usaha ini sudah mengajukan ijin dinas pertanian dan perindustrian.
Untuk kepemilikiannya usaha ini adalah milik keluarga


2.      STRATEGI PEMASARAN
1.)    Tren dan pertumbuhan industri
Tren petani di daerah ini ketika waktu panen rayas selalu menjual hasil panennya dalam keadaan padi belum siap giling. Dikarenakan kurangnya tempat pengolahan dan penyimpanan padi. Dan hal ini membuat petani tidak punya pilihan lain untuk meningkatkan ekonimis dari hasil panen. Maka dari itu hasil tani di daerah ini kebanyakan dibeli pedagang dari luar kota. Dengan harga yang relatif rendah, dibandingkan dengan mengolah padi untuk dijadikan padi siap giling.
2.)    Gambaran pasar
Perkembangan dunia penduduk di Rembang yang sangat besar, terutama para pendatang membuat kebutuhan beras semakin meningkat. Para penduduk dan pendatang ini dalam membeli beras menginginkan kualitas dan mutu yang baik. Dan hal ini tidak bisa terpenuhi dikarenakan beras yang berkualitas dan bermutu baik sangat kecil produksinya. Oleh karena itu, usaha penggilingan, pengolahan dan penyimpanan padi sangatmenjanjikan untuk memenuhi kebutuhan beras yang berkulitas dan bermutu baik. Dalam prosesnya nanti penulis akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para konsumen.
3.)    Ukuran dan tren pasar
Masyarakat di Remabang sangat mengutamakan mutu dan kualitas beras. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Rembang yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mendapatkan beras yang bermutu dan berkualitass baik sangatalah besar. Bila dilihat dari trend pasar yang ada, terlihat jelas bahwa trend pasar terhadap kebutuhan pangan sangatlah besar, dapat dilihat dari semakin maraknya yang menjual beras.
4.)    Peluang strategis
·         Untuk di Rembang dengan hasil panen yang sangat berlimpah sedang tempat pengolahanya kurang
·         Usaha ini beda dengan usaha yang lainya karena ada sistem penyimpanan padi yang baik, yang telah diuji oleh pemiliknya.
·         Hasil berasnya lebih baik karena gabah yg dihasilkan lebih baik dengan kualitas dan mutu yang baik pula.
5.)    Target pasar
Target pasar para petani yang ada dirembang terutama di sekitar lokasi.
6.)    Karakteristik pasar
Petani dalam panen raya lebih senang menjual padinya secara langsung berupa gabah belum siap giling karena minimnya tempat pengolahan dan penyimpanan gabah yang baik.
3.      ANALISIS PERSAINGAN
1.)    Pesaing
Pesaing      : penggilingan dan pengolahan padi lainya tidak menyediakan tempat penyimpanan padi bagi para petani.
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Strategi mengidentifikasi 5 (lima) kekuatan persaingan yakni ancaman masuknya pendatang baru, tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada, kekuatan tawar – menawar pembeli, tekanan dari produk pengganti, serta kekuatan tawar – menawar pemasok. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama – sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
2.)    Posisi dalam persaingan
Sebagai pendatang di dunia usaha ini penulis mengutamakan pelayanan kualitas dan mutu dari jasa yang ditawarkan. Tentu saja dengan harga yang relatif terjangkau bagi kalangan petani, dan hasil pengguna jasa ini bisa meningkatkan harga dari padi para petani yang jauh lebih tinggi dari padi yang dijual langsung.
3.)    Distribusi pangsa pasar
Dari segi Pelanggan para petani yang memiliki lahan yang luas tapi tidak memiliki tempat pengolahan dan penyimpanan yang memadai.
4.)    Kelebihan dibanding pesaing
·         Lebih mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan
·         Biasanya di tempat penggilingan lain hanya menyediakan pengolahan dan penggilingan saja , tanpa adanya gudang penyimpanan. Untuk di usaha ini penulis menyiapkan juga gudang penyimpanan bagi para petani yang berintegrasi.
4.      RENCANA DESAIN DAN PENGEMBANGAN
1.)    Tujuan usaha jangka panjang
Tujuan jangka panjang yaitu dalam periode 3 tahun :
·         Bertambahnya karyawan hingga 15-20 orang
·         Pemasaran hingga ke luar Rembang
·         Bertambahnya kapasitas gudang penyimpanan
·         Memiliki alat yang modern sehingga dapat berproduksi secara optimal
·         Berkerja sama dengan BULOG dalam memenuhi kebutuhan  gabah dan beras nasional

2.)    Strategi
·         Bermitra dengan petani
·         Bekerja sama dengan Bulog
·         Bekerja sama dengan pedagang padi di Rembang
·         Harga yang sesuai dengan fasilitas yang diinginkan
·         Gudang penyimpanan yang aman
3.)    Sasaran sasaran dan jadwal pencapaian (milestone)
Untuk pengenalan usaha ini memerluka waktu kurang lebih 1tahun, agar bisa dikenal oleh para petani dan pedagang terlebih dahulu.
4.)    Evaluasi resiko
Resiko dalam setiap usaha selalu ada, bisa dari internal maupun eksternal perusahaan. Maka dalam setiap usaha perlu adanya evaluasi semua kinerja perusahaan dan evaluasi resiko yang pernah dialami maupun belum dialami.
5.)    Exill plan
Terciptanya kreativitas dan inovasi terhadap pelayanan konsumen dan produk sehingga terciptanya konsumen yang loyal. Serta dapat memenuhi segala permintaan dan kebutuhan konsumen untuk kemajuan usaha ini dan dapat bertahan diantara banyak pesaing baru.
5.      RENCANA OPERASI DAN MANAJEMEN
1.)    Fasilitas :
·         Mesin penggilingan yang berkapasitas besar
·         Tempat pengeringan yang luas
·         Gudang penyimpanan yang berkapasitas besar
2.)    Proses produksi
       Proses pengolahan padi ditempat ini dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya. Padi yang masuk ke tempat penulis harus daftar terlebih dahulu, supaya tidak terjadi perebutan lahan pengeringan dan penyimpanan. Padi yang sudah siap giling kami menyimpan di gudang peyimpanan agar tidak menurun kualitasnya untuk menunggu proses giling atau untuk disimpan.
3.)    Pengendalian persediaan
Berkerja sama dengan penggilingan lainya dalam memenuhi permintaan tempat pengeringan jika terjadi over kapasitas.
4.)    Pasokan dan distribusi
Untuk saat ini suplay chain yang kami terapkan yaitu dengan mendata nama petani di Rembang.
5.)    Pengembangan produk
Menambah kapasitas gudang penyimpanan dan pengeringan padi. Membeli alat pengeringan padi jika terjadi hujan/oven padi.
6.)    Kontrol keuangan
Manajerial penuh dikendalikan oleh pemilik, sedang SDM lain sebagai pekerja, hal ini untuk mengantisipasi kebocoran anggaran karena kebutuhan keluarga. Penunjukkan bendahara hanya sebatas mencatat jumlah produk terjual, sebagai bahan penghitungan R/L
7.)    Tim manajemen
Rencana Organisasi  terdiri dari pemilik dan satu pegawai yang melayani para konsumen.
8.)    konsultan
6.      ANALISIS RENCANA KEUANGAN
no
Uraian
Total
1
Pendirian gudang dan penggilingan 
Rp. 100.000.000
2
Membuat lahan pengolahan
Rp.  40.000.000
3
Pembelian alat giling
Rp.  70.000.000
4
Pembelian alat pendukung
Rp.  60.000.000
5
Sewa lahan 5th
Rp.  30.000.000

Rp. 300.000.000
Modal awal
Modal didapat dari dana sendiri dan pinjaman bank Rp. 350.000.000,-
Jadi sisa modal
= Rp. 350.000.000 – Rp.300.000.000\
= Rp. 50.000.000
1.)    proyeksi pendapatan
jasa penggilingan padi Rp.500/kg
jasa pengolahan padi Rp.120/kg
jasa tempat pengeringan padi Rp.35/kg
jasa penyimpanan padi Rp.20/kg


·         penggilingan padi
dalam satu hari penggilingan padi rata-rata 700kg
pendapatan perhari      = 700kg x Rp.500 = Rp.350.000
pendapatan perbulan   = 25hari(kerja) x Rp.350.000 = Rp.8.750.000

dalam proses penggilingan pekerja 2orang
= 2orang(tenaga kerja) x Rp.70.000
= Rp.140.000/hr
Dalam waktu 25 hari
= Rp.140.000 x 25 (hari)
= Rp.3.500.000 per bulan 2 pekerja

Alat dan operasional
= Rp.100.000/hari x 25hari(kerja)
= Rp. 2.500.000

                Kas perbulan(pendapatan kotor) = Rp.8.750.000
            Pendapatan bersih = Rp.8.750.000 (pendapatan)- Rp. 3.500.000 (TK) – Rp. 2.500.000
                                           = Rp. 2.750.000/bulan
            Jadi laba bersih penggilingan padi Rp. 2.750.000/bulan
·         jasa pengolahan padi
pendapatan per pengolahan 7000kg perbulan
= 7000kg x Rp. 120 = Rp.840.000
Pendapatan perbulan = Rp. 840.000

Dalam waktu 1bulan 13x proses
= Rp.840.000 x 13 proses
= Rp. 12.000.000/bulan
Jumlah tenaga kerja 6orang
= 6 orang x Rp.70.000
= Rp.420.000/proses
Terjadi 13x proses dalam 1bln
= Rp.420.000 x 13proses
= Rp. 5.460.000

Operasional  alat dan konsumsi
= Rp.100.000/proses x 13 proses
= Rp. 1.300.000

Kas per bulan = Rp.12.000.000
Pendapatan bersih dalam pengeringan dan pengolahan padi
= Rp.12.000.000 -  Rp. 5.460.000 (TK) – Rp.1.300.000(operasional)
= Rp. 5.240.000 perbulan


·         jasa penyimpanan padi
daya tampung gudang 100.000kg
= 100.000 kg x Rp.20
= Rp. 2.000.000/bulan
Biaya operasional Rp.200.000/bulan
Keuntungan
= Rp. 2000.000 – Rp. 200.000
= Rp. 1.800.000/bulan
7.      MASA HIDUP PRODUK
Masa hidup produk ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
1.         Tahap pengenalan
-          Mempromosikan dengan cara membuat spanduk dan banner
-          Membuat jasa dengan harga yang relatif murah dibawah pasarran
-          Mempromosikan kepada pedagang gabah dan kelompok tani.
2.         Tahap pertumbuhan
-          Meningkatkan kualitas dan produk ini (produk jasa)
-          Meningkatka pelayanan kualitas pelayanan, sehingga menyebabkan pelanggan loyal.
-          Menambah produk, agar konsumen bisa memilih produk yang berkualitas.
-          Menambah segmen pasar dan distribusi pasar yang meluas
-          Bekerja sama dengan kelompok tani disekitar perusahaan
3.      Tahap kedewasaan
-          Perusahaan menambah pelayanan yang sudah ada dengan cara sistem antar jemput barang.
-          Menciptakan gudang penyimpanan untuk umum
-          Membuat pelayanan yang masih manual menjadi modern
-          Menjalin kerja sama dengan BULOG
4.      Tahap kemunduran
-          Membuat cabang baru
-          Meningkatkan kapasitas produksi
-          Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
-          Membeli gabah sendiri dari petani dan diproses sendiri
-          Membuka pengeringan gabah untuk umum dengan sistem pembayaran perton
-          Membuka gudang penyimpanan gabah untuk umum
-          Mencari pasar baru